Selama ini,
sebagian besar warga Kota Pekalongan memahami bahwa PMI mempunyai aktivitas
donor darah. Hal tersebut yang membuat peserta mempunyai antusiasme besar
dengan materi tersebut. Banyak peserta melontarkan pertanyaan seputar donor
darah, baik yang pernah dialami, dilihat, atau didengar.
“Uang Yang dikeluarkan bukan untuk membeli darah, melainkan untuk
mengganti Biaya Pengganti Pengolahan Darah” pungkas dr. Ani
Sri Rahayu, ketua UDD PMI Kota Pekalongan.
Materi Pendidikan
Remaja Sebaya (PRS) yang disampaikan Marjuki, fasilitator pelatihan dan TSR PMI
Kota Pekalongan mendapat sambutan dari para peserta. “Pentingnya pendidikan
remaja sebaya disampaikan kepada anggota PMR agar anak mampu mengenali diri dan
tumbuh kembangnya” jelasnya. Metode yang digunakan dengan ceramah dan
memecahkan masalah.
“Sebagai pelaku
Perawatan Keluarga (PK) tidak boleh menjanjikan kesembuhan bagi pasien, sakit
yang diderita pasien belum tentu bisa sembuh karena obat, tapi bisa jadi pasien
butuh dukungan motivasi dan keyakinan dari yang sehat.” Jawab Agit, fasilitator
Perawatan Keluarga ketika ditanya salah satu peserta.
Peserta
mengharapkan ada latihan secara kontinyu setelah selesai pelatihan untuk dapat
melaksanakan praktik lanjutan tentang kepalangmerahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar